Senin, 18 Oktober 2010

Mahasiswa Makassar Sandera Polisi

Senin, 18/10/2010 17:26 WIBTemannya Ditahan, Mahasiswa Makassar Sandera Polisi Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

Jakarta - Demo menolak kedatangan SBY di Makassar berbuntut panjang. Setelah saling lempar batu antara mahasiswa dan polisi, mahasiswa kini menahan seorang polisi dan membawanya ke dalam kampus.Pantauan detikcom, Senin (18/10/2010), polisi disandera mahasiswa saat ia lewat di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jl Urip Sumohardjo, Makassar. Mahasiswa menyandera polisi sebagai aksi balasan karena polisi menahan 2 rekannya.Polisi naas ini bernama Bripka Untung. Untung sebenarnya tidak memakai seragam dan hanya memakai celana pendek, tapi karena helm dan masker yang dipakainya tertulis polisi, ia pun kena 'sweeping'. Mahasiswa menangkap dan memukulinya. Ada yang menendang dan menaboknya pakai helm. Setelah dipukuli, Untung digiring masuk kampus.Sebelum menahan Untung, mahasiswa sebenarnya sempat mencoba menangkap 2 polisi yang lewat di depan kampusnya. Namun keduanya berhasil lolos. Hanya saja, motor salah seorang di antaranya tertinggal sehingga jadi sasaran amuk mahasiswa. Motornya yang rusak parah kini diamankan di dalam kampus.Aksi ugal-ugalan mahasiswa Makassar juga sempat menutup jalan dan menahan sebuah truk tronton. Kendaraan itu dibentangkan di jalan, lalu mahasiswa ebrorasi di atasnya. 2 Pengendara motor yang berboncengan juga jadi sasaran pengeroyokan mahasiswa karena tidak sengaja menyenggol pengunjuk rasa yang berdiri di jalan.Sebelumnya, terjadi lempar batu terjadi antara polisi dan mahasiswa UMI dan Universitas 45. Bentrokan berawal dari unjuk rasa puluhan mahasiswa UMI. Mereka menolak kedatangan SBY di Makassar pada Selasa besok (19/10/2010).Mahasiswa demo dengan membakar ban dan menutup jalan di depan kampusnya. Saat demo hendak dibubarkan oleh polisi dari Polrestabes Makassar, mahasiswa melawan. Mereka lalu melempari polisi dengan batu.Karena jumlah polisi yang sedikit, mereka dipukul mundur oleh mahasiswa yang jumlahnya ratusan. Saat mundur dan melewati depan kampus Universitas 45, yang berdekatan dengan kampus UMI, polisi lagi-lagi dihujani batu.Puluhan polisi melawan dengan ikut melempar batu. Berselang beberapa menit, polisi menembakkan berkali-kali peluru karet. 4 motor pemburu polisi juga beraksi untuk mendesak mahasiswa masuk kampus. 'Perang' mahasiswa dan polisi berlangsung kurang lebih 30 menit.Dalam aksi lempar batu ini, mahasiswa merusak mobil Ford Ranger double cabin milik polisi.SBY akan mengunjungi Makassar untuk membuka Rapat Koordinasi Gubernur se-Indonesia yang akan digelar di Hotel Clarion, Jl Andi Pettarani, Makassar, pada Selasa (20/10/2010) besok.

http://www.detiknews.com/read/2010/10/18/172620/1468116/10/temannya-ditahan-mahasiswa-makassar-sandera-polisi?n991103605

Kamis, 30 April 2009


Rabu, 3 Juni 2009 19:19 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Antonius Ponco A.
MADIUN, KOMPAS.com - Pelanggaran pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMAN Wungu, Madiun, pertengahan April lalu membuat UN di sekolah itu harus diulang. Pelanggaran itu murni dilakukan oleh para peserta ujian.
Hal tersebut merupakan hasil penyelidikan sementara oleh tim verifikasi Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun yang diketuai oleh Kabid Pendidikan SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Agus Purwanto, Rabu (3/6).
Kesimpulan sementara itu diambil setelah menanyakan pelaksanaan UN pada 20-24 April lalu kepada pihak sekolah, pengawas ujian dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Kare, Madiun, tim pengawas independen dari Universitas Negeri Malang, serta sejumlah siswa.
Menurut Agus, keluarnya kesimpulan tersebut karena di saat ujian tim pengawas atau pengawas ujian tidak melihat atau melakukan hal atau kecurangan yang bisa berdampak pada samanya pola jawaban murid. Sebelum pelaksanaan ujian pun, kata Agus, murid yang masuk ke ruang ujian digeledah untuk mencegah murid membawa contekan atau telepon genggam.
Selain itu, pendistribusian soal ke sekolah ataupun distribusi lembar jawaban usai ujian ke Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun pun tidak ada masalah. Dokumen-dokumen itu tiba tepat waktu dan dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
"Ketika semua pihak sudah menjalankan tugasnya sesuai pedoman teknis pelaksanaan ujian, berarti pelanggaran yang terjadi murni dilakukan oleh siswa, mereka mempercayai jawaban yang keliru," ujar Agus.
Namun, tentang cara dan darimana 140 murid kelas tiga SMAN Wungu itu mendapatkan jawaban, tim verifikasi belum mengetahuinya. Yang mereka ketahui, jawaban sejumlah murid di lembar jawaban komputer tampak dihapus tergesa-gesa, sehingga ada kemungkinan sejumlah murid memperoleh jawaban keliru itu saat berada di ruang ujian.
Guna mengungkap kasus ini lebih lanjut, tim harus menanyakan masalah itu kepada siswa lagi. Namun, hal tersebut urung dilakukan dalam waktu dekat agar persiapan UN ulang murid tidak terganggu. "Setelah ujian ulang, baru kami akan melanjutkan pemeriksaan," tambahnya.

sumber : http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/03/19193271/siswa.melanggar.un.ulang.harus.dilakukan